Saya melalui kebiasaan untuk menerima kehidupan tanpa banyak memikirkan kesan atau di panggil cause and effect.Walaupun di sayangi oleh ayah dan bonda,saya hampir-hampir tidak pernah mengadu atau bercerita bagi melepaskan rasa di hati.Tiada istilah memohon simpati atau bercerita kepahitan atau kemanisan.Kemandarian kehidupan membuatkan saya sering berdiri sendiri.
Saya amat menyukai laut,tapi hanya sekali saya meminta suami saya untuk menerokai laut bersama saya.Selepas itu saya terus lupa,yang saya amat mencintai laut.Keindahan laut hanya hadir di dalam hati.Saya amat menyukai lukisan.Namun dek kerana tahu lukisan itu mahal,saya melukis dan menitip kehidupan juga nun jauh di sukma dan sanubari.
Saya tidak pernah suka hidup tanpa tenang.Hidup di sebalik keserabutan dan orang lain,namun saya cuba.Walau kadangkala berada bersama kucing lebih membuat saya tenteram.Akhirnya saya juga terlupa.Saya terlupa betapa ketenangan itu cukup saya dambakan.
kehidupan kadangkala bukan tentang "aku" tetapi tentang orang lain.Namun untuk mencintai kehidupan,ia soal yang berbeza.Dek di telan masa,saya hampir-hampir hilang rasa.
Saya tidak pernah menyukai kota,lebih -lebih lagi deretan kedai yang menumpulkan nafsu manusia,Namun itu juga kehidupan.Kita hidup juga untuk orang lain.Namun bila semuanya hilang...cinta saya juga menjadi kelam.
No comments:
Post a Comment